Jumat, Juni 10, 2022

636 ㅡ Serebrum mencerna maksud mata memindai aksara.

Sesudah membangun singgasana baru untuk kembang ketiga, dibacalah satu kalimat pertanyaan yang barangkali dianggap sederhana namun sangat berhasil membuat leher tercekat dan lidah kelu. Perempatan imajiner hadir sebagai reaksi awal setelah serebrum mulai mencerna maksud mata memindai aksara.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Juni 09, 2022

635 ㅡ Jantung berdebar tak keruan, napas tersengal.

Alih-alih malas berbenah untuk menyiapkan bahan bercocok tanam, hari ini entah mengapa Senjakala justru cemas ihwal pertanyaan yang akan dilihat mata kala sepucuk surut di samping kembang tertangkap pandang. Jantung berdebar tak keruan, napas pun ikut tersengal.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 08, 2022

634 ㅡ Bercocok tanam bukanlah keahliannya.

Anggaplah demikian, tidak masalah sama sekali. Senjakala Merindu memang merasa terbebani, apabila diperkenankan berkata jujur. Bercocok tanam atau berkebun bukanlah keahliannya, sehingga butuh energi besar bagi puan ini untuk bisa berakhir singgah di rumah kaca demi mengerjakan misi.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Juni 07, 2022

633 ㅡ Bagai disuruh bekerja kala ingin leha-leha.

Derap langkah Senjakala Merindu teramat menggelegar hari ini. Suasana hati yang buruk menyebabkan semesta tampak begitu abu-abu dari kacamata sang juita. Maka dari itu, raga yang dibawa bertandang ke rumah kaca sangat malas-malasan bagai disuruh bekerja kala tengah ingin leha-leha.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Juni 06, 2022

632 ㅡ Dilipat cantik surat menjadi pesawat kertas.

Dilipat cantik sepucuk surat tersebut hingga membentuk pesawat kertas sebelum diterbangkan ke sembarang arah; dengan harapan angin mampu mengulurkan tangan untuk mewujudkan harapan satu insan luka-luka dengan nama Senjakala supaya tiap-tiap derita yang usai bersarang begitu lama di dalam dada cepat terangkat dari sana.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Juni 05, 2022

631 ㅡ Setiap hari aku bertaruh mengalahkan keakuanku.

Giliran sepucuk surat menarik atensi. Dilitik satu demi satu aksara yang terangkai menjadi sebuah pertanyaan. Menarik. Kali ini pertanyaan yang disisipkan membuat Senjakala perlu memutar otak.

"Setiap hari aku harus bertaruh untuk mengalahkan keakuanku, dan setiap hari juga aku selalu saja kalah telak," jawabnya seolah-olah tengah bercerita dengan seseorang. "Harus aku akui, ego dan aku sudah menjadi satu. Setiap hari aku kehilangan akal karena egoku sering betul mengambil alih. Percaya padaku, aku masih terus berusaha memperbaiki itu."

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Juni 04, 2022

630 ㅡ Esem kecil terlukis kentara di kanvas roman.

Pot dan kembang usai duduk rapi hingga menciptakan pemandangan yang sedap dipandang. Esem kecil terlukis kentara di kanvas roman ayu sang juita, Senjakala Merindu.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Juni 03, 2022

629 ㅡ Ketimbang merespons batin yang bergejolak.

Ketimbang merespons batin yang mulai bergejolak memikirkan masa depan, Senjakala lekas menanam kembang hari kedua. Hening betul suasana rumah kaca, sebab satu-satunya persona di sana enggan bersuara.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Juni 02, 2022

628 ㅡ Apalah arti kehidupan bagi puan yang satu ini?

Nyatanya Senjakala Merindu hanyalah bahan gurauan yang acapkali dipermainkan semesta. Disuruh tenggelam di samudra terdalam, dijejali makian dari para pendendam. Apalah arti kehidupan bagi puan yang satu ini? Entah, mana tahu.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 01, 2022

627 ㅡ Itu bukan fakta, melainkan imajinasi belaka.

Langkah kaki pasti sudah dibawa berlari menuju pelabuhan yang lebih baik, meninggalkan asa dan rasa yang tak dikenal jauh-jauh di belakang. Namun, itu bukan fakta, melainkan imajinasi belaka.

Salam hangat,
Senjakala.