Kamis, September 30, 2021

383 ㅡ Bayang citra gugus bunga.

Bayang citra gugus bunga,
si jelita tersayang; Senjakala.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, September 29, 2021

382 ㅡ Kisah usang, memang malang.

serupa tokoh dalam miliaran eksemplar kisah usang,
sebentar-sebentar sampaikan bahwa memang malang.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, September 28, 2021

381 ㅡ Terciptalah kilat semu.

selepas ragu terciptalah kilat semu,
namun tetap berkilau secantik itu;
... ialah Senjakala Merindu.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, September 27, 2021

380 ㅡ Sekali lagi, sejemang saja, sebatas itu.

sekali lagi, langit mendung hamburkan haru.
sejemang saja, harum kembang mekar berlalu.
sebatas itu, ombak di laut saling beradu.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, September 26, 2021

379 ㅡ Hadirlah aku dan segala asa untuk bahagia.

Pada lengkung rona senja, aku temukan miliaran aksara ihwal jatuh cinta dan patah sesungguhnya. Berawal dari pelangi adiwarna, semesta pancarkan secercah cahaya. Hadirlah aku dan segala asa untuk bahagia.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, September 25, 2021

378 ㅡ Iya, barangkali.

Barangkali benar adanya, semesta memang suka bercanda. Barangkali pasti jadinya, ada bahagia setelah air mata. Iya, barangkali. Jangan terlalu banyak bermimpi, semua hanya omongan barangkali semata. Barangkali ini ihwal diangkat lalu dijatuhkan dengan sempurna.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, September 24, 2021

377 ㅡ Barangkali semesta memang suka bercanda.

Barangkali semesta memang suka bercanda, dan kitalah bahan permainannya. Jangan khawatir jika hari itu gerimis, hanya ada sekuntum kembang sedang menangis.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, September 23, 2021

376 ㅡ Punya cita-cita jadi air mengalir.

Barangkali genangan basah di pelupuk mata hadir untuk hapus serpihan kesepian yang mampir. Berjanjilah malam itu pada gerimis, lain kali enggan lagi menangis. Jangan khawatir, tidak akan lagi ketar-ketir, sebab kini punya cita-cita jadi air mengalir.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, September 22, 2021

375 ㅡ Berbahagialah yang murah hatinya.

Berbahagialah yang murah hatinya. Pantaskan diri untuk diselamatkan dari nestapa, diangkat harkat dan martabatnya, serta diberikan singgasana paling luar biasa. Bara huru-hara tidak lagi berarti, kini sang nona sudah benar-benar jadi putri sejati.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, September 21, 2021

374 ㅡ Semula nihil harta, setiap harinya berselindung di balik doa.

Semula nihil harta, setiap harinya berselindung di balik doa. Bukan siapa-siapa, hanya debu yang sering dilupa. Jangan salah, tiba-tiba impian berubah kentara. Kaya raya, makmur sejahtera, hingga puncak jemala berhiaskan kelap-kelip mahkota.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, September 20, 2021

373 ㅡ Abjad suratan takdir diawali dengan hiperbola.

Abjad suratan takdir diawali dengan hiperbola, maka berbondong-bondong kosakata seterusnya dirangkai serupa. Gita-gita bergema, kelahiran kembali undang sorak-sorai riuh bahagia. Asma bernuansa kesempurnaan dielu-elukan, inilah Senjakala.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, September 19, 2021

372 ㅡ Dahulu kala hiduplah seorang nona pemimpi di siang bolong.

Dahulu kala hiduplah seorang nona pemimpi di siang bolong yang acapkali terbangkan asa setinggi-tingginya demi kelak jadi pemimpin jagat raya. Martabat, harta, takhta, dan segalanya digenggam sekuat-kuatnya, meskipun sadar betul segenap itu hanya semu.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, September 18, 2021

371 ㅡ Secuil demi secuil.

Secuil demi secuil, memoar berisikan madah merdu teruntuk pemeran utama disiarkan di hadapan khalayak. Ini ihwal wujudkan mimpi-mimpi bijaksana yang berakhir nyata, debaran jantung yang berpacu dalam melodi, hingga putri yang acakadut singgasananya.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, September 17, 2021

370 ㅡ Terjebak apik dalam istana berkedok keluarga.

Terjebak apik dalam istana berkedok keluarga. Terbengkalai sudah hasrat hendak berkelana. Tiada pernah diberi ampun laksana wayang malang milik pujangga semesta. Sejatinya hingga kini pun sukma belum mampu ketahui napas ini kepunyaan siapa.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, September 16, 2021

369 ㅡ Kepada, Senjakala.

Kepada, Senjakala.

Jadilah corak pelangi pada permadani putih. Bersoraklah hati yang tidak pernah pamrih. Ingatlah senantiasa, perang dingin dengan semesta sudah berakhir. Terberkatilah fajar abadi yang berbahagia bagai air mengalir.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, September 15, 2021

368 ㅡ Dari balik kilauan istana.

Dari balik kilauan istana: Selamat, Senjakala. Angkatlah cawan anggur merah pekatmu yang penuh muatan candu kalbu kelabu. Cicip dan nikmati gincu barumu.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, September 14, 2021

367 ㅡ Bersoraklah, wahai alam semesta dan seluruh isinya.

Bersoraklah, wahai alam semesta dan seluruh isinya. Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba. Lihat dan cermati pesta pora kebodohan mereka.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, September 13, 2021

366 ㅡ Berpinta satu.

Berpinta satu. Jangan ekspektasi, cuma ranah seorang pujangga tumpah ruahkan segenap ekspresi. Manakala jadi bahasan, seutuhnya sadarlah ini tidak lebih dari sekadar cuap-cuap ihwal konspirasi alam semesta dari kacamata empat pahlawan kesiangan.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, September 12, 2021

365 ㅡ Siluet para kukila jengkel-jengkel cinta dalam memoar kekal mulia.

Dengan terurainya siluet para kukila jengkel-jengkel cinta dalam memoar kekal mulia, berikut pula dituturkan bahwasanya aksara di antara suka dan duka dalam manuskrip kawula muda dinyatakan sejati keabsahannya.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, September 11, 2021

364 ㅡ Bumikarang Sakta Purbarestu.

Ratapan sultan masa kini yang dituntut menurut kehendak kerajaan. Wajib tanggung jawab temukan garwa kendati biadab. Berupaya jadi merpati, hilang akal demi bebas dari jajahan elegi. Acapkali curi-curi waktu melagu sendu, BUMIKARANG SAKTA PURBARESTU.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, September 10, 2021

363 ㅡ Rahayu Sewaruna Kemuning.

Kalakian kukila gereja bersenandung riang, titipkan salam teruntuk empunya roman jelita. Montase luruhnya kaum adam hingga terungku bawah mata kaki. Merayu dengan sopran sopan, paling pandai buat nyaman. Mendayu dalam hening, RAHAYU SEWARUNA KEMUNING.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, September 09, 2021

362 ㅡ Nadir Gaung Wirasoetama.

Manifestasi mimpi imitasi berwujud kentara, bersambut personifikasi insan teramat sempurna. Birukan samudra, juga cakrawala. Kontraskan bentang hitam langit malam. Raja wahid yang gemar memorakporandakan kebun kembang hawa, NADIR GAUNG WIRASOETAMA.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, September 08, 2021

361 ㅡ Purnama Hawa Angkasa.

Pemeran utama yang teristimewa, kendati cuma sekadar imaji. Mendulang sedikit sadar dan sabar akan semesta yang punya jalan sendiri untuk buai asa di ujung setiap luka. Ini nyata, bilik ruang berimpit rumpang dan rampung kepunyaan PURNAMA HAWA ANGKASA.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, September 07, 2021

360 ㅡ Berkontemplasi pada sentimen histori.

Berkontemplasi pada sentimen histori, bersusah payah rangkai memori. Di sini tersuguh sejumlah adegan sembarang dan gelagat jiwa mengawang yang ditenun menggunakan dawai serupa parang sembari selira berdendang curang. Jangan khawatir, ini bukan akhir.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, September 06, 2021

359 ㅡ Menyiasati penghabisan malapetaka pada serial melodrama.

Ala kadarnya belaka, segenap indra maklumkan segala. Hafal betul deritanya dilahirkan sebagaimana rempeyek-rempeyek mungil yang acapkali berseteru dengan rumpang. Mengapung dalam dirgantara, menyiasati penghabisan malapetaka pada serial melodrama.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, September 05, 2021

358 ㅡ O, Tuan dan Nyonya.

O, Tuan dan Nyonya. Telenovela roman picisan remaja-remaja renggang bijaksana akan lekas mempertontonkan eksistensi di atas panggung sandiwara. Berpusar pada balada romantika, buah minda dan olok-olok semesta.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, September 04, 2021

357 ㅡ Dialektika Imaji Elok.

Dialektika Imaji Elok. Puspa molek meramu semesta. Bersumbu pada petrikor senja, bermuara pada pukul tiga. Miliaran kumparan murni gubahan napas dan nafsu pun jadi. Sayup terdengar satu ketukan, rupanya kandas lagi di tengah jalan.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, September 03, 2021

356 ㅡ Itu dia, dimensi tanpa ruang dan waktu yang konkret.

Itu dia, dimensi tanpa ruang dan waktu yang konkret. Terungku sangkar putih, terjerumus iri dengki, terbatas sorak-sorai, lalu tersiksa sari pati. Terkemas mulia dalam relung hati hasilkan nyeri kala sepi. Lecetnya tidak kasatmata, sakitnya luar biasa.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, September 02, 2021

355 ㅡ Ada suatu ranah yang melulu jadi rumah berpulang.

Ada suatu ranah yang melulu jadi rumah berpulang. Kokoh berdikari kendati badai topan bersahut-sahutan, berupaya runtuhkan seluruh benteng pertahanan. Tidak apik isinya, bahkan kelewat berantakan. Hasrat hendak beres-beres dibuat acapkali kelabakan. 

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, September 01, 2021

354 ㅡ Burung.

Kala itu burung-burung gereja mencicit bersahutan;
sepasang rungu tergelitik, terlampau manis dimanjakan.

Bersambung dengan seluruh tenang yang datang;
terbukalah nurani agar lebih bahagia lagi mengawang.

Salam hangat,
Senjakala.