Senin, Januari 31, 2022

506 ㅡ Aku merasa seperti pendosa ulung.

Laut mencuri pandang.
Tatapannya penuh penilaian.

Entah kenapa, nyaliku langsung ciut.
Aku merasa seperti pendosa ulung.

Ombak bergulung tinggi dan menunduk menatapku. Tangan dan kakiku gemetar. Aku merasa dikucilkan, seolah-olah aku tidak seharusnya menyaksikan pertunjukan ini.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Januari 30, 2022

505 ㅡ Aku merasa kecil hingga tidak berani berkaca di hadapan laut.

Nyanyian yang tadinya lirih itu terdengar semakin kuat, memenuhi udara sampai-sampai aku nyaris kehabisan napas. Bulan yang bersembunyi di balik segerombolan awan hitam pun mengintip keluar dan bertatapan denganku.

Aku merasa kecil hingga tidak berani berkaca di hadapan laut.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Januari 29, 2022

504 ㅡ Ternyata laut sedang bernyanyi.

Aku berhenti.

Suara lirih itu perlahan berubah menjadi suara yang bisa kudengar lebih jelas. Aku langsung menyadari bahwa suara itu adalah nyanyian. Aku nyaris tidak percaya pada telingaku sendiri. Bulu kudukku meremang tanda ketakutan.

Astaga, ternyata laut sedang bernyanyi.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Januari 28, 2022

503 ㅡ Benar-benar hari yang sial.

Benar-benar hari yang sial.

Setibanya aku di pulau nanti, aku akan langsung ke penginapan dan tidur dengan layak. Maka, kini aku memutuskan untuk melewati lorong gelap, sebab telingaku baru saja menangkap suara lirih. Aku menatap dan menghampiri suara asing itu dengan perasaan takut.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Januari 27, 2022

502 ㅡ Aku ingin keluar dari tempat yang penuh orang ini.

Aku butuh udara segar. Aku ingin keluar dari tempat yang penuh orang, menyesakkan, dan membuatku sangat mual ini. Namun, ada larangan yang ditempel di pintu menuju dek.

“Sialan!”

Aku memukul pintu dengan frustasi, lalu berbalik sebelum pintu itu reyot akibat tendangan mautku.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Januari 26, 2022

501 ㅡ Semoga saja perahu ini tidak berakhir tenggelam.

Aku ingin melakukan perjalanan terakhir ini dengan sebaik-baiknya,
tetapi sepertinya segala-galanya memang sudah salah sejak awal.

Semoga saja perahu ini tidak berakhir tenggelam.
Semoga saja cinta ini tidak pernah karam.
Semoga saja hasrat ini tidak menjadi awam.

Semesta, dengarkan aku.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Januari 25, 2022

500 ㅡ Aku mulai mabuk laut.

Aku mulai mabuk laut.

Untuk pergi ke pulau tujuan demi mewujudkan impian, aku harus menghabiskan ratusan bahkan ribuan malam di perahu, dan itu masalah besar yang sempat aku pikir keliru. Sejenak aku merenungkan keputusan yang aku buat secara tiba-tiba itu.

Apa aku benar yakin?

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Januari 24, 2022

499 ㅡ Kedengarannya seperti suara tangisan ikan paus.

Kabinku terletak di sudut bagian bawah perahu. Bunyi-bunyi aneh di balik dinding membuat aku tidak bisa tenang rebahan. Ah, itu pasti bunyi ombak yang memukul badan perahu hingga terombang-ambing, tetapi jujur saja kedengarannya seperti suara tangisan ikan paus. Aku tidak bohong.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Januari 23, 2022

498 ㅡ Sementara aku menunggu kedatangan perahu di pelabuhan.

Sementara aku menunggu kedatangan perahu di pelabuhan; tiada tanggung jawab besar atau keputusan sekecil apa pun di tanganku, kecuali sedikit barang berupa sebuah pena tinta hitam dan secarik kertas usang yang aku perlukan untuk meramu berbagai cerita selama perjalanan.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Januari 22, 2022

497 ㅡ Langkahku bisa kapan saja terhenti bahkan sebelum berlari.

Setahun sudah berlalu; sejak aku memulai perjalanan menjadi penulis sejati yang berharap bisa menyentuh hati tiap-tiap insan yang ditemui.

Pada awal perjalanan ini; aku sempat berakhir merasa khawatir setengah mati, bahwa langkahku bisa kapan saja terhenti bahkan sebelum berlari.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Januari 21, 2022

496 ㅡ Perahu itu berlalu, melaut terlalu jauh.

Perahu itu berlalu,
melaut terlalu jauh.

Nakhoda menerjang badai,
menyambut sebuah andai.

Semesta pun merajut kisah,
tentang dia senja, Senjakala.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Januari 20, 2022

495 ㅡ Bersoraklah, sebab kamu sudah kalah.

Selamat, Senjakala.

Kebanyakan kembang memilih tumbuh di dalam mulutmu.
Keseluruhan kisah pilu melekat di antara sekat jemarimu.

Bersoraklah, sebab kamu sudah kalah.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Januari 19, 2022

494 ㅡ Luka.

Lebih mudah bilang luka hingga terkungkung derita ketimbang bilang cinta hingga terbiasa bahagia. Mengapa? Ada tanya yang dilantunkan sepelan-pelannya tanpa suara. Ada selindung yang menjadi satu-satunya cara berlindung. Ada Senjakala yang belum sepenuhnya tahu bagaimana harus berdamai dengan semesta. Senjakala, Senjakala, Senjakala; sudahkah kamu merasa hidup sehidup-hidupnya hari ini?

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Januari 18, 2022

493 ㅡ Jauh.

Terlepas saja berlayar terlalu jauh; kepada langit titipkan salam rindu. Teruntuk kamu; yang terbisa melukai daripada mencintai, andai kata kamu menjadi aku yang melulu kamu hancurkan semestanya, kira-kira kuatkah dirimu itu yang hampir tak pernah pedulikan hati insan lain? Jangan, jangan lagi posisikan dirimu sebagai aparat paling kuat, sebab kali ini aku sampaikan; menjadi sahabatmu pun aku tak akan lagi mau. Senjakala, Senjakala, Senjakala; kamu yang harus berlapang dada dilupakan dunia, bahkan usai kamu mewarnai angkasa dengan corak senja yang teristimewa.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Januari 17, 2022

492 ㅡ Pelita.

Pada satu pelita berhasrat luluh; lewat pisah yang kerap abu-abu. Terbiasa dicerca dusta, dibiarkan terlena, diselimuti angkara, direndahkan nelangsa, dan ditertawakan semesta. Pada satu titik cahaya; enggan berpijak keluar rumah, sebab benteng pertahanan tak sekuat yang dikira. Namun, pada akhirnya pun berjuang sendirian di tengah keramaian. Senjakala, Senjakala, Senjakala; kamu yang menjadi tambahan isi dunia hanya untuk diperlakukan sehina-hinanya. Berjuanglah, ini bukanlah akhir dari segala-galanya.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Januari 16, 2022

491 ㅡ Lawatan.

Lawatan abadi berkawan sembilu; umbar tawa tanpa khawatir jatuh. Ini aku, yang berjanji tak akan menangis lagi meski hati teriris. Dihadapkan pada terlalu banyak kisah lama tanpa ujung sungguh membuat harapan kembali melambung. Walau demikian, kali ini tiada beban yang singgah di ujung jalan, sebab semua perjalanan berat usai tambat. Senjakala, Senjakala, Senjakala; kamu yang terlahir dari gores-gores pilu yang hadir saat senja. Pembawa terang, bukan ilalang.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Januari 15, 2022

490 ㅡ Kelabu.

Harian kelabu yang masih diramu; sebab aku dan kamu hanya sebatas lagu rindu yang ambigu. Tak akan pernah menjadi satu, selalu runtuh lebih dahulu tanpa bisa bersatu. Senjakala, Senjakala, Senjakala; selamanya tersisih sebagai guyonan semesta, bukan menjadi Yang Terkasih hingga bahagia sering kali menjadi hadiah.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Januari 14, 2022

489 ㅡ Sejauh.

Sejauh mata memandang; terlihat selayang pandang hamparan padang gelagah yang masih rumpang. Dari sanalah, Senjakala, merajut langkah demi berkelana ke sana kemari untuk menemukan jati diri di alam semesta yang tak terhingga ini. Ingin lebih banyak mencintai, senantiasa menjadi penuh kasih.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Januari 13, 2022

488 ㅡ Pulang.

Senjakala, sudah saatnya pulang;
tidak usah lagi kamu mengarang,
dan kini biar hatimu kian lapang.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Januari 12, 2022

487 ㅡ Jingga.

Kilau jingga terakhir dari senja kala itu pun menghilang;
bagai panorama jenggala usai berakhir dengan tenang,
dan selepas sore semesta tidak lagi terlihat cemerlang.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Januari 11, 2022

486 ㅡ Cinta.

Aku berhenti menaruh harapan pada cinta yang hadir hanya untuk membuat khawatir;
jangan lukai aku berkali-kali, biar kini aku berjalan perlahan-lahan bagai air mengalir,
agar aku bisa sekali lagi berkenalan dengan diriku yang baru hingga tak melulu amatir.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Januari 10, 2022

485 ㅡ Besar.

Semakin aku bertambah usia, aku semakin menolak untuk menjadi dewasa;
semestaku terasa jauh lebih cantik saat aku menjadi anak kecil yang perasa,
dan besar harapku aku bisa lebih leluasa berbagi cinta tanpa perlu meminta.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Januari 09, 2022

484 ㅡ Betapa.

Betapa indahnya lara yang berganti suka di mana ada aku dan kamu di dalamnya,
membuat aku bermimpi setinggi-tingginya dan enggan belajar bertingkah dewasa;
namun gelora itu bukanlah suka, melainkan ujian yang mengharuskan aku terluka.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Januari 08, 2022

483 ㅡ Tahu.

Di setiap kata tahu yang berjalan maju untuk merangkai sebuah cerita ambigu,
aku berdoa semoga kamu dijauhkan dari luka dan dihadiahkan banyak bahagia,
tumbuh bersama tawa penuh tanpa ragu; tidak compang-camping seperti aku.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Januari 07, 2022

482 ㅡ Kamu.

Aku, yang masih menyimpan rasa meski badai menerpa.
Kamu, yang memutuskan untuk selalu buta pada cinta.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Januari 06, 2022

481 ㅡ Gampang.

Berulang kali kamu lukai aku seolah melakukan itu gampang.
Padahal aku hanya ingin menjadikanmu rumah untuk pulang.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Januari 05, 2022

480 ㅡ Hujan.

Kala itu hujan mengguyur sepenjuru semesta tanpa pandang bulu.
Kala itu langit menertawakan kebodohan Senjakala tanpa ba-bi-bu.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Januari 04, 2022

479 ㅡ Berani.

Menjadi berani bukan berarti menginjak demi bijak menjaga hati.
Menjadi manusia bukan berarti memaksa demi bersikap dewasa.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Januari 03, 2022

478 ㅡ Gagal.

Dari begitu banyaknya cerita cinta yang gagal tanpa pernah dimulai,
aku ingin sampaikan kalau hati ini punya rasa yang harusnya dijaga,
sebab aku tercipta untuk lebih menikmati dunia, bukan untuk terluka.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Januari 02, 2022

477 ㅡ Tengah.

Berada di tengah jalan acapkali buat kelimpungan bukan main,
sebab tidak ketahui betul-betul kamu ingin ucapkan kata amin,
atau memang sengaja buat aku bercumbu dengan dersik angin.

Salam hangat,
Senjakala.  

Sabtu, Januari 01, 2022

476 ㅡ Awal.

Awal mula aksara sukaria milik Senjakala yang serupa panorama senja.
Ini tentang kamu yang tidak pernah aku beri nama di banyak cerita cinta.

Salam hangat,
Senjakala.