Giliran sepucuk surat menarik atensi. Dilitik satu demi satu aksara yang terangkai menjadi sebuah pertanyaan. Menarik. Kali ini pertanyaan yang disisipkan membuat Senjakala perlu memutar otak.
"Setiap hari aku harus bertaruh untuk mengalahkan keakuanku, dan setiap hari juga aku selalu saja kalah telak," jawabnya seolah-olah tengah bercerita dengan seseorang. "Harus aku akui, ego dan aku sudah menjadi satu. Setiap hari aku kehilangan akal karena egoku sering betul mengambil alih. Percaya padaku, aku masih terus berusaha memperbaiki itu."
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡