Senin, Januari 17, 2022

492 ㅡ Pelita.

Pada satu pelita berhasrat luluh; lewat pisah yang kerap abu-abu. Terbiasa dicerca dusta, dibiarkan terlena, diselimuti angkara, direndahkan nelangsa, dan ditertawakan semesta. Pada satu titik cahaya; enggan berpijak keluar rumah, sebab benteng pertahanan tak sekuat yang dikira. Namun, pada akhirnya pun berjuang sendirian di tengah keramaian. Senjakala, Senjakala, Senjakala; kamu yang menjadi tambahan isi dunia hanya untuk diperlakukan sehina-hinanya. Berjuanglah, ini bukanlah akhir dari segala-galanya.

Salam hangat,
Senjakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡