Kamis, Juni 30, 2022

656 ㅡ Entahlah, entah akan sampai kapan.

Geleng-geleng, tetapi pada akhirnya Senjakala Merindu memutuskan untuk benar-benar menjawab. Satu tarikan napas diambil sebelum mulai merangkai aksara.

"Aku suka dan bangga dengan caraku memandang dunia," katanya lugas. "Bagaimana menjelaskannya, ya? Intinya aku sudah mengenal diriku sendiri hingga rasanya dunia tak sekejam yang aku bayangkan," walakin sang juita kerap kali masih menjadi bahan guyonan semesta. Entahlah, entah akan sampai kapan.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 29, 2022

655 ㅡ Apa yang tidak bisa aku banggakan dari diriku.

"Jujur akan lebih mudah menjawab jikalau pertanyaanya lebih ke arah; apa saja hal-hal yang tidak bisa aku banggakan dari diriku," kemudian Senjakala Merindu tertawa pelan, "tetapi kenyataannya aku diminta mengumbar kelebihanku. Sial, ini sangat sulit."

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Juni 28, 2022

654 ㅡ Akhirnya labium melantunkan sopran khas.

"Pertanyaan yang menarik," komentarnya dengan esem tipis terlukis pada rupa ayu sang nona.

Mengambil momen untuk sebentar berpikir, Senjakala termenung. Namun, tak selang berapa lama, akhirnya labium melantunkan sopran khas kepunyaan ratna personifikasi senja penuh kerinduan ini.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Juni 27, 2022

653 ㅡ Manik kembar digunakan untuk membaca.

Kembang dalam kuasa ditanam dengan rapi. Lihai betul kedua tangan Senjakala Merindu menempatkan kembang kelima di pot berbeda. Tanpa banyak berkomentar lebih jauh, manik kembar digunakan untuk terang-terangan membaca tiap-tiap rajutan kata di dalam secarik kertas dekat si kembang. Sejemang saja diserap kalimat yang barusan tertangkap pandang sebelum dilipat kembali perkamen itu untuk kemudian ditinggalkan tepat di samping kembang.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Juni 26, 2022

652 ㅡ Apa yang dimulai harus diselesaikan.

Kendati hati hendak menyudahi semua sampai di sini, langkah sebal masih dibawa dengan berani. Apa yang telah dimulai harus diselesaikan dengan baik-baik. Setidaknya hari ini serebrum cukup aktif menentukan keputusan.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Juni 25, 2022

651 ㅡ Apa aku berhenti saja melakukan ini?

"Apa aku berhenti saja melakukan ini?" terlontar dari birai ranum kala sepasang tungkai bergantian memijak permukaan bumi guna menyambangi rumah kaca.

Sedari tadi labium tak letih-letih berkomentar ihwal misi yang perlu dikerjakan hingga tujuh hari tanpa henti. Iya, apa lagi kalau bukan misi bercocok tanam.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Juni 24, 2022

650 ㅡ Kembang usai duduk apik di singgasana baru.

Terombang-ambing perahu yang dinakhodai Senjakala Merindu, maka lekas saja berupaya menyudahi kegiatan bercocok tanam hari ini. Kembang usai duduk apik di singgasana baru, pun pertanyaan telah dihadiahkan jawaban langsung dari labium. Enggan ambil pusing, tanpa ba-bi-bu raga lantas meninggalkan rumah kaca untuk pergi istirahat.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Juni 23, 2022

649 ㅡ Alih-alih meratapi nasib.

Alih-alih meratapi nasib, Senjakala Merindu justru tertawa terpingkal-pingkal dibuat memori yang sekonyong-konyong hadir memenuhi pikiran bak tengah menonton sinema rendahan.

"Iya, karena sehabis itu," dengus sebal dibiarkan lolos, "ibuku diturunkan dari jabatan dan kehilangan pekerjaan. Semua disebabkan olehku yang memutuskan untuk membuka mulut."

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 22, 2022

648 ㅡ Adalah salah satu perbuatan paling berani.

"Mengarahkan jari telunjuk ke ibuku saat aku menjadi saksi di pengadilan," dan jeda diberikan sejenak sebelum Senjakala Merindu kembali melanjutkan, "adalah salah satu perbuatan paling berani yang pernah aku lakukan seumur hidupku."

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Juni 21, 2022

647 ㅡ Sukma yang bersembunyi di dasar samudra.

Secarik kertas dicabut dari dekat kembang. Seluruh atensi lekas mendarat pada deret aksara di sana. Tanda tanya timbul memenuhi serebrum, mempertanyakan seberapa kenal Senjakala Merindu dengan sukma yang bersembunyi di dasar samudra.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Juni 20, 2022

646 ㅡ Menyuarakan hati bangga pada evolusi pribadi.

Kuasa sekarang sudah lihai dalam melakukan aktivitas bercocok tanam. Hanya butuh sepersekian sekon saja bagi Senjakala Merindu untuk akhirnya selesai menanam kembang keempat. Esem terukir kecil di rupa mungil, menyuarakan hati yang bangga pada evolusi pribadi.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Juni 19, 2022

645 ㅡ Menyuruh diam jantung yang bergelora.

"Tenang," dan diusap dada untuk menyuruh diam jantung yang bergelora tanpa alasan. "Jangan berisik," lalu sisi pelipis kini diusap perlahan-lahan seolah-olah meminta pikiran untuk berhenti membuat gaduh barang sejemang.

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Juni 18, 2022

644 ㅡ Entahlah, masih menjadi rahasia semesta.

Bersimpuh di hadapan kembang keempat, nona bersurai cokelat susu tampak sungguh murung dengan raut muka mendung terpampang kentara di kanvas roman. Ada apa gerangan dengan suasana hati Senjakala hari ini? Entahlah, masih menjadi rahasia semesta yang belum mampu dipecahkan oleh siapa pun juga. 

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Juni 17, 2022

643 ㅡ Segala-galanya terasa sia-sia belaka.

Segala-galanya terasa sia-sia belaka. Jikalau diperkenankan berucap kata jujur dari hati, Senjakala Merindu punya harapan untuk mampu maju selangkah lebih jauh demi mengenal diri sendiri sesudah menelinga akan ada misi mudah datang menghampiri. Namun, belum berhasil menemui akhir, sang ratna telah kelabakan bukan main.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Juni 16, 2022

642 ㅡ Helaan napas diloloskan cuma-cuma.

Lesu betul raga mungil kala bertandang kembali ke rumah kaca. Helaan napas diloloskan cuma-cuma, netra tak sama sekali memunculkan binar tiada tara.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 15, 2022

641 ㅡ Malas, apalah gunanya merawat kembang?

Letih, entah sudah berapa kali kehendak ingin berhenti melakukan aktivitas menanam kembang ini mencapai titik tertinggi. Malas, apalah gunanya merawat kembang apabila batin sendiri menolak untuk berbagi kasih.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Juni 14, 2022

640 ㅡ Setiap dari kita berhak terbahak-bahak.

Siapa pun yang menelinga cuap-cuap Senjakala ihwal kehidupannya dipersilakan tertawa terpingkal-pingkal. Setiap dari kita berhak terbahak-bahak. Senjakala telah terbiasa menjadi lelucon untuk semesta, maka tertawalah.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Juni 13, 2022

639 ㅡ Hasil menggembirakan untuk Surinala Melati.

Siapa sangka Senjakala Merindu mampu meluapkan kisah masa lalu yang tersimpan apik di samudra hati terdalam setenang ini? Barangkali rutinitas sang juita mengunjungi psikiater membuahkan hasil yang pastinya menggembirakan untuk Surinala Melati. Iya, Surinala Melati, juita teramat jelita yang tak lain dan tak bukan adalah keluarga satu-satunya bagi Senjakala Merindu, yakni saudari tersayang.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Juni 12, 2022

638 ㅡ Haha, hidupku lucu, 'kan?

"Suatu hari di pertengahan bulan April di tahun 2012, aku melihat ibuku bercinta dengan seorang rekan kerja mendiang ayahku," cerita Senjakala dalam sopran berdesibel rendah. "Setelah kejadian itu, aku bisu tujuh bulan. Semua terjadi begitu cepat, tetapi juga terasa lambat di waktu yang sama. Saat bulan November datang, tiba-tiba saja ibuku yang bekerja sebagai jaksa diturunkan dari jabatan. Aku lantas tidak lagi punya sosok ibu yang bisa aku banggakan karena ibuku kabur ke Singapura bersama seorang hakim yang adalah rekan kerja mendiang ayahku. Selingkuhan ibuku itu hakim. Bisa-bisanya mereka berzinah di depan mataku. Haha, hidupku lucu, 'kan?"

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Juni 11, 2022

637 ㅡ Tidak berapi-api, agak lain dari biasanya.

Awalnya enggan bercerita entah kepada siapa, tetapi pada akhirnya ia membuka suara juga. Ditarik napas dalam-dalam sebelum diembuskan perlahan-lahan. Sejemang termenung, tetapi sepersekian sekon kemudian Senjakala Merindu melantunkan sopran merdu. Tidak berapi-api, agak lain dari biasanya.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Juni 10, 2022

636 ㅡ Serebrum mencerna maksud mata memindai aksara.

Sesudah membangun singgasana baru untuk kembang ketiga, dibacalah satu kalimat pertanyaan yang barangkali dianggap sederhana namun sangat berhasil membuat leher tercekat dan lidah kelu. Perempatan imajiner hadir sebagai reaksi awal setelah serebrum mulai mencerna maksud mata memindai aksara.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Juni 09, 2022

635 ㅡ Jantung berdebar tak keruan, napas tersengal.

Alih-alih malas berbenah untuk menyiapkan bahan bercocok tanam, hari ini entah mengapa Senjakala justru cemas ihwal pertanyaan yang akan dilihat mata kala sepucuk surut di samping kembang tertangkap pandang. Jantung berdebar tak keruan, napas pun ikut tersengal.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 08, 2022

634 ㅡ Bercocok tanam bukanlah keahliannya.

Anggaplah demikian, tidak masalah sama sekali. Senjakala Merindu memang merasa terbebani, apabila diperkenankan berkata jujur. Bercocok tanam atau berkebun bukanlah keahliannya, sehingga butuh energi besar bagi puan ini untuk bisa berakhir singgah di rumah kaca demi mengerjakan misi.

Salam hangat,
Senjakala.

Selasa, Juni 07, 2022

633 ㅡ Bagai disuruh bekerja kala ingin leha-leha.

Derap langkah Senjakala Merindu teramat menggelegar hari ini. Suasana hati yang buruk menyebabkan semesta tampak begitu abu-abu dari kacamata sang juita. Maka dari itu, raga yang dibawa bertandang ke rumah kaca sangat malas-malasan bagai disuruh bekerja kala tengah ingin leha-leha.

Salam hangat,
Senjakala.

Senin, Juni 06, 2022

632 ㅡ Dilipat cantik surat menjadi pesawat kertas.

Dilipat cantik sepucuk surat tersebut hingga membentuk pesawat kertas sebelum diterbangkan ke sembarang arah; dengan harapan angin mampu mengulurkan tangan untuk mewujudkan harapan satu insan luka-luka dengan nama Senjakala supaya tiap-tiap derita yang usai bersarang begitu lama di dalam dada cepat terangkat dari sana.

Salam hangat,
Senjakala.

Minggu, Juni 05, 2022

631 ㅡ Setiap hari aku bertaruh mengalahkan keakuanku.

Giliran sepucuk surat menarik atensi. Dilitik satu demi satu aksara yang terangkai menjadi sebuah pertanyaan. Menarik. Kali ini pertanyaan yang disisipkan membuat Senjakala perlu memutar otak.

"Setiap hari aku harus bertaruh untuk mengalahkan keakuanku, dan setiap hari juga aku selalu saja kalah telak," jawabnya seolah-olah tengah bercerita dengan seseorang. "Harus aku akui, ego dan aku sudah menjadi satu. Setiap hari aku kehilangan akal karena egoku sering betul mengambil alih. Percaya padaku, aku masih terus berusaha memperbaiki itu."

Salam hangat,
Senjakala.

Sabtu, Juni 04, 2022

630 ㅡ Esem kecil terlukis kentara di kanvas roman.

Pot dan kembang usai duduk rapi hingga menciptakan pemandangan yang sedap dipandang. Esem kecil terlukis kentara di kanvas roman ayu sang juita, Senjakala Merindu.

Salam hangat,
Senjakala.

Jumat, Juni 03, 2022

629 ㅡ Ketimbang merespons batin yang bergejolak.

Ketimbang merespons batin yang mulai bergejolak memikirkan masa depan, Senjakala lekas menanam kembang hari kedua. Hening betul suasana rumah kaca, sebab satu-satunya persona di sana enggan bersuara.

Salam hangat,
Senjakala.

Kamis, Juni 02, 2022

628 ㅡ Apalah arti kehidupan bagi puan yang satu ini?

Nyatanya Senjakala Merindu hanyalah bahan gurauan yang acapkali dipermainkan semesta. Disuruh tenggelam di samudra terdalam, dijejali makian dari para pendendam. Apalah arti kehidupan bagi puan yang satu ini? Entah, mana tahu.

Salam hangat,
Senjakala.

Rabu, Juni 01, 2022

627 ㅡ Itu bukan fakta, melainkan imajinasi belaka.

Langkah kaki pasti sudah dibawa berlari menuju pelabuhan yang lebih baik, meninggalkan asa dan rasa yang tak dikenal jauh-jauh di belakang. Namun, itu bukan fakta, melainkan imajinasi belaka.

Salam hangat,
Senjakala.