Selasa, September 22, 2020

010 ㅡ Maukah kamu simpan hati yang berdetak pelan untukmu, Angan?

Berteman sepi, bersama puisi, tanpa kau di sisi.
Dirundung pilu, menangis tersedu, merindu melalui lagu.
Dihujani air mata, mengingat hari bercengkrama, saat kamu membuatku tertawa.
Berharap kamu datang, membawa bintang, mengajakku terbang.

Mungkin bukan saatnya, belum waktunya, tak untuk selamanya.
Perasaan semu, bersamamu, benarkah itu?
Terasa begitu nyata, walau tak kasat mata, hati ini bertanya;
Maukah kamu simpan hati yang berdetak pelan untukmu, Angan?

Salam hangat,
Senjakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡