Rabu, September 23, 2020

011 ㅡ Ternyata, lagi-lagi aku sendiri.

Rinai hujan menyadarkanku akan arti dari sebuah pengharapan, di mana aku menjadikanmu tujuan tanpa adanya persetujuan.
Terik mentari mengajarkanku bahwa aku membutuhkanmu, meski tak bertemu, kamu menghantuiku.
Lembayung senja memberiku kesan tentang indahnya merah jingga yang bangga menjaga setiap rasa.
Kelamnya malam membuatku tahu akan gelap gulita yang membuatku berpinta; jadikan aku selamanya.

Ternyata, selama ini semua begitu nyata; hanya aku yang terlalu percaya langkah membawamu menuju di mana aku berada.
Ternyata, hanya aku yang meminta untuk dijadikan yang pertama, meski nyatanya aku bukan siapa-siapa.
Ternyata, aku tidak berhak mencinta, karena aku tak diperbolehkan berpinta; semua yang kuduga, berakhir sia-sia.
Ternyata, lagi-lagi aku sendiri, seperti tak pernah ditemani, dilingkupi sunyi, menyembunyikan diri.

Salam hangat,
Senjakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡