Di suatu hari, kala sedang menunggu mentari pagi. Aku berdiri, berhadapan denganmu, Kasih, dan memberanikan diri untuk mulai berjalan pergi. Aku akui, aku yakini; semua itu hanya mimpi, sebab tak mungkin aku dipertemukan denganmu, Sang Pemilik Hati. Walau badai menghadang, membuatku tenggelam dalam lautan kenangan dan tak mampu menatap langit malam, aku tetap tak akan melupakan perasaan yang terasa begitu nyata setiap aku menutup mata.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡