Senin, Maret 29, 2021

198 ㅡ Yang di sana, setia.

Yang di sana, setia.
Katanya.

Kala rintik hujan basahi raga,
dan badai datang menerpa...
hingga sulit untuk jatuh cinta.

Sudah, tidak apa-apa.

Kita bisa selemah itu, kala rintik hujan basahi raga, badai datang menerpa, dan lantunan puisi tak lagi nyata. Namun, sedalam apa pun kita jatuh, selalu ada satu titik di mana kita tidak membutuhkan orang lain untuk menyadarkan kita.

Jika suatu hari nanti kamu merasa lemah dan tak berdaya, ingatlah ada aku di sini.
Ini aku, yang siap dengar segala keluh yang buat kamu jatuh.
Ini aku, yang berharap bisa bantu kamu kembali menyukai dirimu dengan utuh.
Iya, aku.

Jika kamu akhirnya sampai di titik yang membuat kamu ingin berhenti berjuang, cari aku, karena aku akan ada di ujung garis akhir. Tidak perlu takut untuk menyerah, sebab ada aku di titik terendah. Aku akan jadi pendengar keluh kesahmu yang setia.

Coba mulai ceritakan keluhmu yang kamu banggakan sebagai alasan untuk berhenti menyukai dirimu sebagai seorang insan yang utuh. Bisa dimulai dari suara-suara bising yang buat kamu berhenti merasa menang, atau bisikan hati yang buat langkahmu terhenti.

Satu hal yang ingin aku sampaikan sebagai permulaan dari segalanya: jangan pernah meragu saat kamu menang. Tak ada kesalahan yang aku temukan dari perasaan bangga karena telah menang. Sebab aku tahu kamu selalu punya ruang untuk berjuang.

Salam hangat,
Senjakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡