Sabtu, Maret 20, 2021

189 ㅡ Aku, yang hatinya patah sepatah-patahnya.

Aku, yang hancur, meski tak sampai lebur.
Aku, yang menangis, sampai tak berniat menggambar alis.
Aku, yang lelah, sebab berulang kali terluka.
Aku, yang sakit, merasa dunia hanya menyuguhkan rasa pahit.
Aku, yang hatinya patah sepatah-patahnya.

Salam hangat,
Senjakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡