Kamu tahu, aku sebetulnya tidak sebodoh itu. Aku tidak bodoh untuk hanya duduk diam di kamarku ketika kamu sampaikan bahwasanya kamu sedang berada di suatu tempat asing yang tidak sama sekali bisa aku jangkau. Maka, tadi aku sempat cari tahu dulu; apakah itu dan di manakah letak pasti lokasi yang kamu sebutkan. Meskipun aku adalah salah satu kaum yang agak gagal teknologi, tapi setidaknya aku berusaha.
Sempat aku mau bertanya lebih jauh soal kegiatanmu di sana, tapi dapati kamu menangkup dan mengusap pipiku, tentu buat aku cukup luluh dan berakhir enggan bertanya lebih jauh. Aku pula tidak pahami betul-betul soal negeri asalmu dan bisnis-bisnis yang mungkin bisa saja kamu jelaskan padaku.
Menolak untuk mempermalukan diri sendiri kalau seandainya kamu ceritakan urusanmu dan aku berakhir gagal paham, maka hanya senyuman dan gerakan sederhana dari tanganku yang jadi reaksi. Aku menyelipkan helai emas milikmu ke belakang telinga agar tidak ganggu pandanganku akan wajahmu, lalu aku bebas bermain dengan helai emasmu itu; aku usap helai emasmu perlahan berkali-kali sambil berkata, "Pasti kamu capek. Bagaimana rasanya bertemu orang-orang baru?"
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡