Kerutan muncul di keningku. Pasalnya, aku dapati hal yang tidak selaras dari kalimatmu. Kamu lumayan mengantuk, tapi kamu minta aku untuk istirahat yang cukup. Kamu berniat kembali ke tempatmu berada. Tempat yang tidak bisa aku jangkau sama sekali.
Aku terdiam. Sejenak aku dapati leherku tercekat. Lidahku terlampau kelu untuk memintamu tinggal di sini.
Aku, jujur saja masih hendak rengkuh dan hirup aroma tubuhmu; rasakan keberadaanmu seutuhnya dalam dekapanmu. Meski begitu, siapalah aku yang berani-beraninya meminta kamu tinggal di sini; di ruangan kecil nan berdebu milikku. Pasti ruanganmu di sana jauh lebih luas dan nyaman. Oleh karena itu, aku vokalkan sedikitnya suara hatiku padamu yang berisi, "Kamu tidak mau menginap saja di sini? Sudah malam."
Barangkali dua kalimat itu mampu mencegatmu sedikit lebih lama. Aku khawatir setelah dari sini kamu malah menghilang. Entah mengapa, ada rasa yang janggal muncul di hatiku. Aku tidak tahu itu apa.
"Tidur di sini saja. Jangan kembali ke sana dulu," pintaku pelan.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡