Aku dan segala kebodohanku yang mendadak layu. Aku tidak ingat lagi kapan terakhir kali aku begitu membenci sentuhan. Aku, yang tiak pernah sama sekali bisa rasakan arti cinta yang sesungguhnya, entah mengapa merasa begitu dicintai di momen-momen ajaib ini.
Pahit becampur manis. Aku dibuat begitu menyukai tiap-tiap sentuhan yang kamu berikan. Entah karena semua ini baru, atau memang karena aku begitu menyukai keberadaanmu di sisiku.
Aku mempersilakan kamu ambil alih. Kepalaku ikut aku miringkan, dengan netra yang masih terpejam. Aku tidak berani sedikit pun intip ekspresi yang kamu ciptakan saat ini. Aku takut menjadi terlampau mabuk. Kini sebelah tangan aku bawa menangkup wajahmu. Aku gunakan ibu jariku untuk mengusap pipimu sembari masih tenggelam dalam cumbuan.
Tiba-tiba saja aku lupa cara bernapas. Aku kerutkan keningku seolah-olah benar-benar kehilangan oksigen. Barangkali kamu bisa beri aku instruksi lebih dulu sebelum lakukan ini. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Aku gemetaran.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡