Sudah. Aku sudah berhasil memindai figurmu dalam benak. Aku sudah berhasil mencatat aroma yang kamu ciptakan. Maka ketika pelukan terlepas, walau tidak sepenuhnya terlepas, aku tidak berkomentar apa-apa, sebab kini aku mampu pandangi wajahmu dengan sejelas-jelasnya.
Bersamaan dengan lenganmu yang melingkari leherku, aku lingkarkan lenganku pada pinggangmu. Iya, agar aku masih bisa menyentuhmu meskipun tidak berpelukan macam tadi.
Mendapati kamu mengeluh dengan begitu gemas sungguh buat aku tersenyum. "Iya, ayo, duduk. Atau kamu mau tiduran? Kamu tidak capek habis nyetir ke sini? Kamu tidak ngantuk?"
Banyak tanya. Aku tidak terbiasa ada yang mengunjungiku seperti ini. Berkendara dari tempatmu ke rumahku pasti melelahkan, 'kan? Barangkali kamu mau istirahat.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡