Teruntuk Senjakala (2030),
Jejak langkah yang kamu tinggal mendewasakan hatiku. Jejak memori yang kamu beri mengajarkan arti cinta bagiku. Temukan dia yang jauh lebih baik dariku. Temukan dia yang bisa beri kamu kebahagiaan yang utuh. Aku pergi, jangan rindu.
Sebetulnya aku sudah tak lagi ingin bicara soal cinta. Kata semua, itu luar biasa. Kata aku, itu hanya bualan semata. Belajar dari kesalahan yang lalu, aku tak ingin sakit melulu. Seharusnya cinta buat hati bahagia, tapi nyatanya aku selalu merana.
Terlanjur salah menerka, dipermainkan mereka, hingga berujung luka—sungguh aku tak ingin hadapi itu lagi. Biar aku yang pergi, asal aku bisa bebaskan hati. Terlalu lelah memperjuangkan, kini aku menghendaki ada yang berusaha perjuangkan aku.
Memori yang kamu beri menjadikan aku seseorang yang penuh ambisi. Cinta yang kamu bagi menjadikan aku seseorang yang lebih perasa. Walaupun tak semuanya indah, tapi aku pernah sebahagia itu. Terima kasih untuk semua kenangan yang pernah membuatku nyaman.
Aku hanya ingin sampaikan satu hal, jikalau nanti kamu menyesal dan ingin kembali padaku, tolong jangan cari aku apa pun yang terjadi, sebab aku tak akan menerimamu kembali. Kita tak akan kembali ke awal, sebab aku sudah berusaha menjadikan luka ini samar.
Menjadi dewasa, kamu perlu berkaca dan belajar untuk setia pada satu cinta. Aku beri kamu ruang untuk memahami waktu agar kamu tak mengulang rindu yang hilang makna. Aku tak ingin kamu jadi alasan air mata jatuh begitu deras. Aku tak ingin kamu sakit.
Aku hanya ingin kamu mendapatkan yang terbaik karena kamu juga baik. Aku hanya ingin kamu mendapatkan yang dewasa karena kamu pun dewasa. Aku hanya ingin kamu dicintai sepenuh hati karena kamu hujani dia dengan cinta, bukan air mata. Aku hanya ingin kamu bahagia.
Biarlah aku menjadi alasan kamu berubah. Biarlah kehadiranku selama ini menjadikan kamu seseorang yang percaya bahwa cinta itu ada. Biarlah kepergianku menjadikan kamu seseorang yang tak lagi sakiti hati. Biarlah hatiku yang patah menjadi pelajaran bagimu.
Pelajaran untuk mengerti tentang rasa dan air mata yang jaraknya sungguh dekat. Jangan patahkan hati siapa pun yang kamu sayang. Jangan jatuhkan air mata dia yang kamu puja. Jangan buat tangisan menjadi suatu hal biasa yang harus dilewati setiap insan.
Tidak semuanya bersedia untuk selalu kembali ke awal setelah tiga kali kamu patahkan hatinya. Mungkin aku salah satu yang sebodoh itu, karena berulang kali hatiku remuk, dan aku masih memujamu. Biarlah hanya aku yang begitu. Cukup aku yang sesakit itu.
Tidak semuanya bisa kamu dapatkan dengan mudah; dengan hanya beri bunga dan ucapkan kata cinta. Mungkin aku salah satu yang terjebak pada teka-teki cinta yang kamu ciptakan. Cukup aku yang kamu lukai dengan sengaja. Cukup aku yang kamu patahkan hatinya dengan sadar.
Tidak bisa aku memaksamu untuk mencintaiku, sebab kamu tidak bisa memberikanku alasan untuk tetap bersamamu. Aku hanya ingin belajar untuk menjadi dewasa; di mana aku tak akan menempatkanmu di atas segalanya. Aku tak akan percaya lagi pada perubahan.
Kamu tidak berubah. Kamu tidak menjadi seseorang yang lebih baik ketika bersamaku. Jadi, aku melepasmu agar kamu bisa temukan dia yang lebih pantas untuk kamu perjuangkan. Aku membiarkanmu meninggalkan aku sebagai masa lalu agar kamu tahu rasanya merindu.
Mungkin, selama ini aku tidak membawamu menuju jalan yang lebih baik, walaupun aku sudah berusaha dengan sebaik-baiknya. Mungkin, selama ini kamu memang tidak memperjuangkanku dengan sekuat tenaga, sebab kamu cari aku hanya ketika butuh.
Aku sudahi semua ini, karena aku ingin kamu tahu; aku lebih dari itu. Aku layak untuk diperjuangkan, dan aku berjanji padamu; aku tak akan menyerah pada cinta dan keadaan. Mungkin aku dan kamu tidak akan menjadi kita, tetapi aku yakin aku bisa bahagia.
Dari Senjakala (2020).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡