Terkadang aku takut.
Aku takut bahwasanya aku yang terlahir sebagai petaka untuk kedua orang tua, malah hanya bisa berikan hal-hal buruk untuk insan-insan di sekitarku. Aku takut, aku tidak pantas untuk rengkuh bahagia walau bahagia itu acapkali disuguhkan oleh semesta tepat di depanku.
Seperti kamu.
Kehadiranmu adakalanya buat aku gundah gulana. Aku khawatir bahwasanya hidup ini terlampau mulus bagiku yang tidak pernah pantas jadi siapa-siapa. Meski begitu, kamu pula yang ada di sisiku. Kamu pula yang benar-benar ada di sampingku, maupun di seberangku macam sekarang ini.
"Cuma sedikit rindu."
Astaga, aku terlampau jujur.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡