"Aku tidak akan ke mana-mana."
Untung saja aku berhasil balas itu sebelum sambungan telepon terputus. Sampai jumpa darimu juga aku balas dengan lambaian tangan serupa.
Aku tidak pernah sangka lambaian tangan bisa seberat ini aku lakukan. Namun, sebab kamu minta aku tunggu baik-baik, maka usai layar gawaiku tidak lagi pamerkan wajahmu, aku istirahatkan mataku. Gawai pun aku letakkan di sebelahku, lalu punggung tangan aku daratkan pada kedua mataku yang tertutup.
Senyuman kecil muncul yang perlahan berubah jadi lebih lebar lagi. Aku tidak tahu; aku sedang memikirkan apa. Ah, yang aku tahu ... selalu ada kamu di dalamnya.
Aku bangkit dari posisi berbaring untuk menuju ke sudut ruangan. Sebelah tangan aku gunakan untuk mematikan lampu. Sambil menunggu panggilan lagi darimu, aku kembali berbaring di atas kasurku; memejamkan mata lagi. Aku tidak tidur, hanya istirahat sebentar.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡