Kamis, Januari 07, 2021

117 ㅡ Jika kamu diperbolehkan berevolusi.

Jika kamu diperbolehkan berevolusi,
kamu ingin jadi apa?

Seolah menjadi bahagia bukan tujuan utama,
menantang semesta biar luka sembuh sendirinya.

Aku ingin bermetamorfosa.

Di penghujung hari, aku bangga pada diriku yang tak lari. Maksudku, aku memang kalah cepat dari mereka yang sudah berjalan duluan. Tetapi aku sadar, aku banyak kekurangan. Meski begitu, aku tidak biarkan kurangku menjadi penghalang untuk buka lembaran baru. Aku mengasihi kekuranganku, dengan harapan aku bisa menjadikan itu kelebihan. Memang, butuh waktu untuk keluar dengan penuh kepercayaan diri dari cangkang kecilku, sebab aku terlalu nyaman menjiwai kekurangan hingga terkadang lupa, bahwa aku unik apa adanya.

Tidak apa berjalan dulu untuk memulihkan tenaga. Tidak apa peluk dirimu saat tak ada yang berani ulurkan tangan. Tidak apa menikmati kesedihan sesuai porsinya. Tidak apa merasa bahagia saat luka digoreskan semesta. Karena bukan soal waktu, tetapi soal jiwamu. Biarkan jiwamu berevolusi menjadi kupu-kupu yang cantik. Biarkan jiwamu bertumbuh menjadi pilar yang kokoh. Biarkan jiwamu bernyanyi dengan merdu. 

Saat kamu sudah siap untuk kembali melangkah, tarik kedua sudut bibirmu hingga membentuk seulas senyuman. Kamu berhak menunjukkan kepada semesta, bahwa kamu telah berjuang semampumu. Kamu kuat, lebih dari yang kamu bayangkan. Maka dari itu, larilah. Larilah sekencang yang kamu bisa. Jika mereka yang sudah lari duluan hanya membutuhkan sedikit kekuatan, maka kamu harus kerahkan semua kekuatan yang kamu punya. Kamu tidak kalah. Kamu tidak lambat. Kamu tidak kurang. Kamu hanya perlu persiapan yang lebih banyak.

Jangan salahkan dirimu yang merasa kurang, sebab manusia tidak ada yang sempurna. Jangan salahkan dirimu yang lebih lambat dari mereka, sebab semua punya waktunya masing-masing. Jangan salahkan dirimu yang kalah, sebab kamu sudah menang ketika kamu telah berjuang sekuat tenaga. Jadi, jangan menyesal kamu pernah menjadi kepompong, ya. Kamu harus berbangga hati, karena kini kamu bisa menjadi kupu-kupu yang cantik tiada tara. 

Terima kasih, karena sudah lahir sebagai telur yang berharap bisa keluar dari zona nyaman.
Terima kasih, karena sudah tumbuh menjadi larva yang berjuang tanpa henti.
Terima kasih, karena sudah memeluk dirimu sendiri saat menjadi kepompong.
Terima kasih, karena sudah berhasil keluar dari cangkang untuk menjadi kupu-kupu yang cantik.

Salam hangat,
Senjakala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡