Jika kamu hanya diperbolehkan ucap satu kata saja,
kamu ingin bilang apa?
Bukan melulu ingin dihujani puji,
hanya merasa seisi semesta agaknya keji.
Jangan lukai hatiku.
Apakah kamu ikut merasakan perasaanku juga, ketika kamu ucapkan banyak kata pedih yang seharusnya kamu kunci untuk dirimu sendiri? Apakah kamu ikut merasakan perasaanku juga, ketika satu kesalahanku langsung mencoreng wajahku yang semula kamu puja? Apakah kamu ikut merasakan perasaanku juga, ketika aku dianggap bukan manusia karena tidak pernah diperbolehkan salah? Bukankah aku juga manusia? Lalu di mana letak salahnya?
Terkadang lucu, ya. Lucu hingga buat tertawa. Poros semesta memang bukan aku, tetapi aku juga ingin menjadi sebagian kecil dari penikmat senja dengan teh atau kopi hitamnya, bukan pecandu kerasnya putaran semesta yang terkadang tak sanggup aku taklukkan. Padahal aku selalu berusaha berikan yang terbaik untukmu dan teman-teman berupa karya yang bisa kamu dengar dan rasa, tetapi semua itu malah kamu anggap hal biasa yang sirna begitu saja saat lebih banyak benci dari cinta hadir untuk dirasa. Tentu ketika aku telah salah di mata teman-teman, sehingga pada akhirnya akulah yang benar-benar harus mengurung diri dan lukai hati.
Sudah aku katakan, jangan kejar aku ke mana-mana, karena aku punya ruang untuk menjadi diriku sendiri. Sudah aku sampaikan, jangan tarik aku ke tempat yang bisa jatuhkan aku lagi dan lagi. Aku adalah seseorang yang baru saja beranjak dewasa. Jadi, jangan buat aku menyesali keputusanku untuk menjadi dewasa. Jangan buat aku berubah menjadi seseorang yang tidak pantas rasakan bahagia.
Dari setiap momen deru napas yang menemaniku saat hadapi semua, aku tahu, aku tidak akan pernah bisa ucap kata tanpa mendapatkan amarah yang terburu-buru. Aku adalah seorang puan yang hidup dalam sorotan, sehingga aku juga harus paham, bahwa semua yang ada di dalam diriku sudah menjadi asupan seisi semesta. Segala yang aku rasa hanya menjadi rentetan puisi yang akan selamanya aku simpan dalam hati. Mungkin, suatu hari nanti, ketika aku temukan sosok yang bisa penuhi relung hatiku, tulang rusukku, aku akan sampaikan kepadanya ... jika aku hanya diperbolehkan ucap satu kata saja, maka aku akan bilang cinta.
Banyak hal yang ingin aku sampaikan kepada dunia, tetapi ada baiknya biar itu menjadi rahasia bulan saja. Selamat malam, sahabat-sahabat semesta. Terima kasih karena sampai hari ini pun aku masih diperbolehkan punya ruang untuk belajar. Terima kasih karena aku sudah didorong untuk bisa berusaha lebih kuat lagi. Doakan aku cepat bangkit, ya. Maaf, kalau aku salah. Maaf, kalau aku tidak dewasa. Aku hanya manusia biasa yang bisa salah. Aku hanya perempuan biasa yang terlalu perasa.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡