Jika saat ini kamu hanya diperbolehkan bertanya,
kamu ingin menanyakan apa?
Jarang punya ruang untuk bertukar pikiran,
terkadang berat untuk ucap sebuah pertanyaan.
Aku harus lebih berani lagi.
Ketakutanku mulai menusuk tulang. Sebenarnya sudah dikatakan, bahwa salah itu bukan masalah. Itulah bentuk proses. Sebuah pembelajaran yang mendewasakan. Sebuah perjalanan yang menyenangkan. Berproses, bertumbuh, dan berkembang menjadi kupu-kupu yang cantik. Aku tahu, aku sering mengumandangkan hal-hal itu, tetapi nyatanya, terkadang aku punya rasa takut yang berakhir ciptakan kegelisahan. Walau begitu, aku tidak pernah berhenti belajar. Ketika keresahan itu muncul, aku keluarkan buku kecil untuk catat semua isi kepalaku. Aku ingin belajar bagaimana cara bertanya.
Selain itu, aku ingin belajar untuk bisa menjadi lebih berani menyuarakan opini. Aku ingin belajar untuk bisa jadi seseorang yang lebih baik lagi. Aku ingin terus bertumbuh. Aku ingin terus bermetamorfosa. Kamu tahu, terkadang aku kebingungan saat diajak bicara, karena aku sudah terlalu biasa berada di balik nama Senjakala. Aku hanya menulis dalam bahasa yang puitis, tetapi tak pernah sampaikan isi hati yang sesungguhnya. Meski begitu, ketakutan ini sungguh aku jadikan motivasi untuk mencari tahu segala sesuatu tentang kelemahanku. Aku jadi tahu, bahwa kelemahanku ada di soal tanya. Aku tidak berani bertanya, dan tidak fasih ketika diberi tanya.
Aku baru sadar, aku takut pada tanda tanya. Sebenarnya aku tidak setakut itu, hanya saja, pertanyaan menjadi salah satu tanda yang aku hindari. Namun, karena itu pula aku tahu, aku tidak berada di zona nyaman. Aku harus bertumbuh hingga menjadi utuh. Aku harus belajar lagi. Aku harus mengejar ketinggalanku. Tentu, akan aku lakukan perlahan, tidak terburu-buru, tetapi dengan langkah yang konstan. Aku tidak seperti kebanyakan orang yang hanya butuh waktu singkat, aku perlu jadwal yang padat. Aku harus berlari supaya bisa mengejar.
Aku bersyukur diberikan kesempatan untuk bertumbuh di masa-masa sulit seperti ini. Aku pikir semesta hanya bisa beri rasa pahit, ternyata bisa juga beri aku kesempatan hingga aku bisa pamit pada diriku yang berada di tempat yang nyaman. Kini aku merasa terancam, aku harus bertumbuh. Aku yang semula hanya menunggu, kini keretaku harus melaju dalam kecepatan maksimal.
Oleh karena itu, aku akan mulai banyak bertanya. Aku akan mulai menganggap bertanya dan menjawab pertanyaan adalah dua hal yang biasa. Seperti percakapan pada umumnya, aku dan kamu saling bertanya perihal sudah makan atau belum. Sama, tidak ada beda. Jadi, jangan terlalu dipusingkan.
Belajar lagi, ya. Tuhan tidak berikan kamu kesempatan untuk kamu berada di tempat ternyaman, kamu akan ditempa untuk jadi seseorang yang lebih dan lebih lagi. Maka dari itu, bersyukurlah. Artinya kamu masih diberikan kesempatan untuk terus mencoba jadi seseorang yang lebih dewasa.
Ingat, ya. Ingat, kamu pasti bisa. Ini baru awal dari segala pencapaian. Jadi, teruslah berkarya. Terus, terus, terus, dan jangan pernah berhenti belajar.
Salam hangat,Senjakala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah membaca tulisanku ♡